Dibawah ini adalah bukti
nyata bahwasanya orang-orang syi’ah adalah pembunuh Husain bin Ali bin
Abi Thalib radhiyallahu anhuma. Dan hal itu adalah kesaksian dan
pengakuan dari ulama (baca: pendeta) syiah dan kitab-kitab syi’ah
sendiri. Diantaranya Ayatullah (baca: Ayatussyaithan) Al-Qazwiini, dan
Hadi Al-Madrasi, Kamal Al-Haidari, dll. Dan begitu pula kitab-kitab
syiah juga bersaksi bahwasanya syi’ah adalah pembunuh Husain bin Abi
Thalib.
Pemaparan ini sama sekali tidak
mengambil dari kitab-kitab sunni, melainkan dari kitab-kitab syi’ah itu
sendiri. Silahkan simak pemaparannya satu persatu:
1- Syi’ah bukan hanya
“pembunuh Husain”, lebih dari itu syi’ah juga ingin membunuh Hasan bin
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma. Dan itu dinyatakan oleh Hasan
sendiri yang tertera dari kitab syi’ah pula. Disebutkan dalam Al-Ihtijaj
milik pendeta syi’ah “Ath-Thobarsi”, Hasan radhiyallahu anhu berkata:
ارى والله ان معاوية خير لي من هؤلاء، يزعمون انهم لي شيعة، ابتغوا قتلي وانتهبوا ثقلي، وأخذوا مالي، والله لئن آخذ من معاوية عهدا احقن به دمي، واومن به في اهلي، خير من ان يقتلوني فتضيع اهل بيتي واهلي
“Menurutku, Demi Allah bahwasanya Mu’awiyah lebih baik untukku dari pada mereka. Mereka mengaku bahwasanya mereka adalah syi’ahku.
Ternyata mereka ingin membunuhku dan merampas barang-barangku dan
mengambil hartaku. Demi Allah seandainya aku mengambil peranjian dari
Mu’awiyah yang mana aku bisa melindungi darahku dan menjaga keluargaku
dengannya, maka itu kebih baik dari pada membunuhku sehingga mereka
menelantarkan ahli baitku (keluarga) dan istriku” (Al-Ihtijaj milik
Ath-Thabarsi 2/10)
2- Syi’ah kufah
memanggil Husain dengan berjanji bahwa mereka akan berbai’at kepada
Husain, ternyata justru mereka membunuh Husain radhiyallahu anhu.
Disebutkan dalam kitab syi’ah “Al-Irsyad” milik pendeta mereka
“Asy-Syaikh Al-Mufiid”:
وكتبوا إليه: بسم الله الرحمن الرحيم، للحسين بن علي من شيعته من المؤمنين والمسلمين. أما بعد: فحي هلا، فإن الناس ينتظرونك، لا رأي لهم غيرك، فالعجل العجل، ثم العجل العجل، والسلام
“Dan mereka menulis kepada Husain: Bismillahirrahmanirrahiim. Untuk Husain bin Ali dari syi’ahnya kaum
mu’minin dan muslimin. Amma ba’du: Segera bergegaslah, sesungguhnya
orang-orang sudah menunggumu. Mereka tidak memiliki pendapat kecuali
engkau. Maka segeralah, segeralah. Wassalam” (Al-Irsyad milik Al-Mufid 2/38)
. وكتب شبث بن ربع وحجار بن أبجر ويزيد بن الحارث بن رويم و عروة بن قيس، وعمرو بن الحجاج الزبيدي و محمد بن عمرو التيمي: أما بعد: فقد اخضر الجناب وأينعت الثمار، فإذا شئت فاقدم على جند لك مجند، والسلام
“Dan Syibts bin Rib’i dan Hajjar bin Abjar dan Yazid bin Al-Harits bin Ruaim dan Urwah bin Qais dan‘Amr bin Al-Hajjaj Az-Zabidi, dan Muhammad bin Amr At-Taimiy,
mereka menulis: Amma ba’du: Taman-taman telah menghijau dan buah-buah
telah matang, dan jika engkau berkehendak maka datanglah untuk menyambut
pasukanmu yang telah disiapkan” (Al-Irsyad milik Al-Mufid 2/38)
Perhatikan nama-nama dari orang-orang
syi’ah yang menulis surat undangan itu. Ternyata mereka mengundang
Husain, ternyata pula merekalah yang membunuh Husain.
3- Ketika Husain
datang kepada mereka dalam rangka menyambut undangan Syibts bin Rib’i,
dan lainnya dari syi’ah Kufah, ternyata mereka siap untuk membunuh
Husain. Dan mereka pura-pura tidak tahu dengan surat yang mereka tulis.
Disebutkan dalam kitab yang sama, Husain radhiyallahu anhu berkata:
يا شبث بن ربعي، يا حجار بن أبجر، يا قيس بن الاشعث، يا يزيد بن الحارث، ألم تكتبوا إلي أن قد أينعت الثمار واخضر الجناب، وإنما تقدم على جند لك مجند ؟ ! ” فقال له قيس بن الاشعث: ما ندري ما تقول
“Wahai Syibts bin Rib’i, wahai Hajjar
bin Abjar, Wahai Qais bin Al’Asy’ats, wahai Yazid bin Al-Harits,
bukankah kalian telah mengirim surat untukku “bahwasanya buah-buah telah
matang dan taman-taman telah menghijau dan datanglah untuk menyambut
pasukanmu yang besar yang telah disiapkan ?!” Maka Qais bin Al-Asy’ats
mengatakan: “Aku tidak tahu apa yang engkau katakan” (Al-Irsyad 2/98)
4- Dan diantara mereka pula ada Syamr bin Dzii Al-Juusyan,
dia adalah syi’ah Ali yang ikut berperang bersama Ali radhiyallahu anhu
pada peperangan Shiffin dan dia adalah orang yang mengundang Husain,
namun setelah itu justru dia yang memerangi dan membunuh Husain.
Disebutkan dalam Al-Amali miliki Ash-Shaduq:
فبلغ عبيد الله بن زياد أن عمر بن سعد يسامر الحسين (عليه السلام) ويحدثه ويكره قتاله، فوجه إليه شمر بن ذي الجوشن في أربعة آلاف فارس
“Maka sampailah berita kepada Ubaidullah
bin Ziyad bahwasanya Umar bin Sa’d berbicara kepada Husain
alaihissalam, dan dia mengatakan bahwasanya dia tidak ingin membunuh
Husain. Maka Syamr bin Dzii Al-Juusyan pergi memerangi Husain dengan
4000 pasukan berkuda” (Al-Amali milik Ash-Shaduq hal. 220)
Dan Syamr bin Al-Jusyaan termasuk orang yang membawa kepala Husain dan para kawanan beliau.
5- Ketika mereka akan membunuh
Husain dan pura-pura tidak tahu dengan surat yang mereka tulis, maka
Husain mengeluarkan bukti-bukti dari surat yang mereka tulis.
Disebutkan dalam Al-Irsyad milik Al-Mufiid:
فكان رأيكم الآن غير ما أتتني به كتبكم وقدمت به علي رسلكم، انصرفت عنكم “. فقال له الحر: أنا والله ما أدري ما هذه الكتب والرسل التي تذكر، فقال الحسين عليه السلام لبعض أصحابه: ” يا عقبة بن سمعان، أخرج الخرجين اللذين فيهما كتبهم إلي ” فأخرج خرجين مملوءين صحفا فنثرت بين يديه
“Sekarang pikiran kalian telah berubah,
tidak seperti apa yang datang dari surat-surat kalian dan tidak seperti
apa yang datang dari utusan-utusan kalian kepadaku. Maka Al-Hurr
berkata: Saya demi Allah tidak tahu apa yang terjadi pada surat-surat
dan utusan tersebut yang engkau sebut. Maka Husain berkata kepada
sebagian kawannya: “Wahai ‘Uqbah bin Sam’an keluarkan 2 kantong yang di
dalamnnya adalah surat-surat mereka yang datang kepadaku. Maka ‘Uqbah
mengeluarkan 2 kantong yang penuh dengan lembaran maka lembaran-lembaran
tersebut terserakkan dihadapannya” (Al-Irsyad milik Al-Mufid 2/80)
6- Ketika Husain tetap diingkari, maka Husain berdoa melaknat para syi’ah yang telah berkhianat kepada Husain.
Husain radhiyallahu anhu berdoa melaknat syiah yang telah mengkhianati beliau:
اللهم إن متعتهم إلى حين ففرقهم فرقا واجعلهم طرائق قددا ولا ترض عنهم الولاة أبدا فإنهم دعونا لينصرونا فعدوا علينا فقتلونا
“Ya Allah, jika engkau membiarkan mereka
hidup beberapa waktu, maka cerai beraikanlah mereka dengan benar-benar
berpecah. Dan jadikanlah mereka menjadi beberapa jalan. Dan jadikan para
pemimpin ridha terhadap mereka selama-lamanya. Sesungguhnya mereka
memanggil kami dengan berjanji untuk menolong kami, tapi justru mereka
memusuhi kami dan membunuh kami” (Al-Irsyad Al-Mufid 2/110-111)
7- Al-Hurr yang benar-benar tidak
tahu surat yang ditulis, maka Al-Hurr seketika berpihak kepada Husain.
Dan Al-Hurr berkata kepada para pasukan:
أدعوتم هذا العبد الصالح حتى إذا جاءكم أسلمتموه وزعمتم انكم قاتلو أنفسكم دونه ثم عدوتم عليه لتقتلوه أمسكتم بنفسه وأخذتم بكظمه وأحطتم به من كل جانب لتمنعوه التوجه في بلاد الله العريضة حتى يأمن ويأمن أهل بيته فصار كالأسير في أيديكم لا يملك لنفسه نفعا ولا ضرا وحلأتموه ونساءه وصبيته وأصحابه عن ماء الفرات الجاري
“Apakah kalian memanggil hamba shalih
ini sampai dia datang kepada kalian kemudian kalian memusuhinya untuk
kalian bunuh dan kalian tahan dirinya dan kalian mengurungnya dari
setiap penjuru sampai kalian mencegahnya untuk sampai kepada negara
Allah yang luas sehingga dia bisa aman dan ahlu baitnya (keluarganya)
bisa aman. Akan tetapi kalian jadikan dia seperti tawanan di tangan
kalian yang dia tidak memiliki manfaat dan madharrat untuk dirinya. Dan
kalin tahan dia dan istri-istrinya dan anak-anaknya dan kawanannya dari
air sungai Effrat yang mengalir” (A’yaan Asy-Syi’ah 4/613)
8- Ketika Husain bin Ali
radhiyallahu anhuma telah terbunuh ditangan orang-orang syi’ah Kufah,
maka mulailah orang-orang syi’ah pura-pura menangis (dan di zaman ini
sering kita lihat acara sandiwara mereka di hari kematian Husain
radhiyallahu anhu).
Maka Ali bin Husain (yang dikenal dengan Zainal Abidin) berkata:
ان هؤلاء يبكون علينا فمن قتلنا غيرهم
“Mereka menangis meratapi nasib kami, tapi siapa lagi yang membunuh kami kecuali mereka?” (Al-Ihtijaj milik Ath-Thabarsi 2/29)
9- Ali bin Husain marah kepada
syi’ah yang pura-pura menangis, maka Ummu Kultsum pun juga marah kepada
syiah yang pura-pura menangis.
صه يا أهل الكوفة تقتلنا رجالكم وتبكينا نساؤكم فالحاكم بيننا وبينكم الله يوم فصل القضاء
“Diamlah wahai penduduk Kufah. Para
suami kalian membunuh kami. Dan istri-istri kalian malah menangis
meratapi nasib kami ?! Maka hakim antara kami dan kalian adalah Allah
pada hari kiamat nanti” (Bihar Al-Anwar 45/115)
10- Ulama (pendeta) syi’ahpun mengakui bahwasanya syi’ah lah yang membunuh Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma.
– Al-Qazwini berkata:
الذين قتلوا قتل الحسين إما كلهم ثمانين بالمائة منهم يصلون خلف أمير المؤمنين وشمر وهو من شخصيات شيعة أمير المؤمنين. شمر قتل الحسين. وهو يصلي خلف أمير المؤمنين ويسمع خطباته
“Dan orang-orang yang membunuh Husain,
bisa jadi semuanya atau 80% dari mereka adalah orang-orang yang shalat
di belakang Amiril Mu’minin (Ali bin Abi Thalib). Dan Syamr adalah orang
syi’ahnya Amiril mu’minin dan Syamr yang membunuh Husain. Dan dia
adalah orang yang shalat dibelakang Amiril Mu’minin dan yang
mendengarkan khutbah-khutbah beliau” (Video bisa dilihat disini)
– Hadi Al-Madrasi juga menyatakan bahwasanya syi’ah yang membunuh Husain. (Bisa lihat videonya disini)
– Kamal Al-Haidari juga menyatakan bahwasanya syi’ah yang membunuh Husain. (Bisa lihat videonya disini)
– Dan salah ulama syiah (dikatakan
sebagai murid Kamal Al-Haidari) juga menyatakan bahwasanya syi’ah yang
membunuh Husain. (Bisa lihat videonya disini)
Setelah bukti-bukti nyata dari
kitab-kitab syiah dan para ulama mereka sendiri, apa mungkin para syi’ah
Indonesia justru teriak-teriak menyatakan bahwasanya yang membunuh
Husain adalah syi’ah ??
Hendaknya syi’ah berpikir berkali-kali sebelum bersandiwara menangis.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
(nahimunkar.com)
No comments:
Post a Comment