Wednesday, 11 November 2015

Tim ASAP Daarul Quran Bantu Korban Asap di Sumatera


 
Tim Relawan Daarul Quran


Riau (SI Online) - Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah dua bulan melanda, bencana kabut asap tahun ini kian menggila. Sebagian wilayah Pulau Sumatera, Kalimantan, bahkan Singapura dan Malaysia, dibekapnya. Ribuan wargapun jadi korban. Mobilitas kehidupan sehari-hari terganggu, ratusan ribu orang sesak nafas, hingga sejumlah bayi meninggal dunia lantaran terpapar asap.
 
Seperti halnya elemen kepedulian bangsa yang lain, PPPA Daarul Qur'an tak tinggal diam. Santri Siaga Bencana (SIGAB) segera diterjunkan ke titik rawan terdepan bersama tim relawan medis yang dipimpin Ilyas Abdullah.
 
Melalui jalan darat, tim yang berbendera ASAP (Aksi Solusi Atasi Polusi) menderu dari Jakarta ke Pulau Sumatera. Mereka membawa bala bantuan berupa tabung oksigen mini, masker, dan obat-obatan ringan.
 
Keberangkatan Tim ASAP dilepas oleh Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Ustadz Muhammad Anwar Sani, di Markas PPPA Daqu Ciledug, Tangerang, Kamis (15/10). 
 
Sebelumnya, Keluarga Besar Daarul Qur’an menggelar sholat istighosah dan memanjatkan doa massal untuk keselamatan negeri wabil khusus wilayah terpapar bencana asap. 
 
Tiba di Muara Jambi Jumat siang, konvoi Tim ASAP langsung membuka posko pelayanan medis di Lorong Lestari, Desa Paalmera Lama, Kecamatan Jambi Selatan. Posko utama yang melayani pasien 24 jam ini menumpang di rumah Keluarga Slamet, mitra Daarul Qur’an Jambi.
 
‘’Ini layanan medis pertama yang datang langsung ke warga, setelah kami dua bulan kena asap,’’ kata Slamet, pendiri Rumah Tahfidz An Nawa Paalmera Lama. 
 
Kehadiran posko Tim ASAP juag menjadi surprise buat Siti Rohmah, warga setempat. Ia terkejut menerima tabung oksigen gratis yang menyegarkan hidungnya. "Ini buat saya? Ya Allah, terima kasih banyak," ujarnya sambil menerima sebuah tabung plastik oksigen. 
 
''Kaki saya tersengal-sengal,'' ujar Mak Ulis kepada Ilyas Abdullah. ''Maksudnya, nafas Ibu sesak?'' Kepala Puskesmas Desa Sapaya, Kec Bungaya, Gowa, Sulsel, itu memastikan. ''Indak, kaki saya Pak,'' Ny Ulis bergeming. Mmm, Ilyas bimbang mau memberi obat untuk sesak nafas.
 
Melihat kejadian ini, Slamet lalu membisiki Ilyas. ''Tersengal-sengal itu maksudnya pegal-pegal,'' katanya. Oooh, Ilyas tersenyum sambil menepok jidat sendiri. Itulah salah satu pengalaman berkesan di hari pertama posko. 
 
‘’Pada hari pertama posko dibuka, kami melayani sekitar 400 pasien,’’ ujar Didi Kurniawan, Koordinator Lapangan Tim ASAP.
 
Menurut Ilyas, keluhan terbanyak pasien adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan akut), darah tinggi, nyeri ulu hati, diare, gatal-gatal, dan pegal-pegal. ''Stress menaikkan tekanan darah dan memicu nyeri ulu hati,'' terangnya.
 
Pada warga penyadap karet, keluhan spesialnya adalah kram tangan. ''Itu karena mereka tidak pemanasan sebelum menyadap karet. Posisi tangan statis selama 2 pekan berturut-turut saat menyadap karet, menyebabkan kesemutan dan kram,'' Ilyas menjelaskan. Penyadap karet, tambahnya, harus banyak olahraga, terutama menggerakkan tangannya.
Selain posko utama, Tim ASAP juga membuka mobile clinic di sejumlah tempat di pinggiran Muara Jambi. 
 
Saat Tim hadir di SDN IX Desa Pelempang, Kec Mestong, banyak siswa lelaki kabur dan ngumpet. ''Hi, hi, hi, mereka takut dikira mau disuntik atau disunat,'' kata Dwi Setyawati, salah satu guru di SD itu sambil tertawa geli.
 
Tim ASAP juga merangsek ke tepian hutan untuk melayani warga Suku Anak Dalam (SAD) luar. Komunitas hutan berjumlah sekitar 100 jiwa ini sudah hidup menetap di Lubuk Kayu Ara, Pelempang, Kec Mestong. ''Mereka termasuk warga yang terpapar asap cukup parah, karena tinggal di garis depan kebakaran hutan,'' ujar Ilyas Abdullah.
 
Pasien lain di Muara Jambi yang disambangi Tim ASAP adalah warga Desa Sungai Terap, Kec Kempe Ulu; Dusun Atas Mandi, Kec Mestong; Desa Sungai Gelam, Kec Sungai Gelam, dan Jamaah Masjid Nurul Amin di Kec Sengeti.
 
Setelah melayani sekitar 2000 pasien selama tiga hari di Jambi, Tim ASAP tiba di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada Ahad (18/10) jelang tengah malam. 
 
Tim disambut dan dijamu oleh Penjabat Bupati Ingragiri Hulu, Kasiaruddin, di rumah dinasnya.
 
"Sudah dua bulan kami dibekap kabut asap yang kebanyakan dari daerah lain. Kedatangan Tim ASAP ke daerah kami laiknya Setawar Sedingin dalam peribahasa Melayu," ujar Kasiaruddin.
 
Senin (19/10), Tim ASAP melayani warga Desa Kerintang Kemuning. Aksi dipandu camat dan kepala desa yang menjadi tuan rumah bagi posko ASAP. 
 
Selanjutnya Tim ASAP bergerak ke Desa Lubuk Kembang Bungan, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Posko kesehatan juga melayani warga Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
 
Rabu (21/10) ekspedisi Tim ASAP berakhir. ‘’Berikutnya, Tim ASAP akan masuk ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, jika di sana bencana asap masih berlanjut,’’ kata Didi Kurniawan.

About the Author

Wasim Ahmad

Blogger

I am the founder of this blog if you like my tuts , follow me

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts